Jumat, 22 Juli 2016

Remaja Tanpa Kaki Ini Hidup di Dalam Baskom Plastik

Rifanfinancindo
Rahma Haruna (19), menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ember plastik karena tak memiliki kedua kaki sejak bayi. 
Rifanfinancindo - ABUJA — Saat Rahma Haruna berusia enam bulan, lengan dan kakinya berhenti berkembang. Alhasil, pada usianya yang ke-19, gadis yang tinggal di desa Lahadin Makole, Kano, Nigeria, ini sangat bergantung kepada keluarganya.
Tanpa kedua kaki dan lengan yang tak sempurna, Rahma praktis tak bisa bergerak. Dia menghabiskan hampir sepanjang hari di dalam sebuah ember plastik agar bisa dibawa oleh keluarganya.
"Sejak berusia enam bulan, saat dia belajar duduk, semuanya berawal. Dia tak pernah belajar merangkak," kata ibunya, Fadi, dengan raut wajah sedih.
"Diawali dengan demam dan sakit perut, lalu sakit itu berpindah ke kaki dan tangannya. Dia tak bisa menggunakan kaki dan tangannya saat sakit itu datang," tambah Fadi.
Hampir di sepanjang hidupnya, keluarga Rahma akan membawanya di dalam sebuah ember plastik. Sementara itu, saudara laki-lakinya setiap hari membawa Rahma ke kota Kano berharap sedekah warga.
"Saya banyak membantu (Rahma) dalam banyak hal. Salah satunya memandikan dan membawanya berjalan-jalan," kata Fahad.
"Saya senang saat saya melihat orang membantu Rahma. Saya senang membawa dia ke kerabat kami. Dia merasa bahagia saat kami berkunjung," tambah Fahad.
Rahma Haruna saat diajak berjalan-jalan dengan menggunakan kursi roda hadiah dari seorang jurnalis Nigeria.
Tahun lalu, seorang jurnalis setempat, Ibrahim Jirgi, menaruh iba dan membelikan Rahma sebuah kursi roda.
Nasib keluarga Haruna juga berubah ketika seorang fotografer lepas, Sani Maikatanga, menyebar foto Rahma di media sosial.
Foto-foto itu kemudian memicu banjir permintaan dari banyak orang yang ingin memberi bantuan apa pun yang mereka miliki.
Keluarga Rahma kini berharap seseorang menawarkan bantuan medis. Sebab, meski Rahma sudah menjalani banyak konsultasi, kondisinya belum secara profesional didiagnosis.
Meski memiliki banyak keterbatasan, Rahma ternyata memiliki ambisi besar. Dia ingin menjadi seorang pengusaha.
"Saya ingin membuka bisnis. Sebuah toko kebutuhan pokok dan semua yang diinginkan orang, itu yang saya impikan," ujar Rahma. (Telegraph)
sumber: tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar